Rabu, 30 Mei 2012

2012-05-30 20:05:34
Gubernur pada Acara INSARAG Asia Pasifik Regional di Pangeran Beach Hotel

Kita kegiatan INSARAG diharapkan dapat menjadi salah satu referensi yang dinamis untuk penyempurnaan apa yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dan Sumbar selama ini. Badan-badan seperti BASARNAS, BNPB, BPBD, kesatuang tanggap bencana TNI Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Pemadam Kebakaran, PMI dan elemen masyarakat terkait penanggulangan bencana menjadi bahagian penting dalam upaya pertolongan dan penyelematan korban. Ini disampaiakan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada pembukaan pelatihan bersama kegiatan Internasional Search dan Rescue Advisory Group (INSARAG) di Padang, Rabu pagi (30/5) hadir dalam kesempatan tersebut Pimpinan Basarnas Pusat, Unsur Pimpinan BNPB, Unsur Pimpinan TNI Polri, UN OCHA serta beberapa SKPD terkait dilingkungan pemerintah provinsi Sumatera Barat.

Kita kegiatan INSARAG diharapkan dapat menjadi salah satu referensi yang dinamis untuk penyempurnaan apa yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dan Sumbar selama ini. Badan-badan seperti BASARNAS, BNPB, BPBD, kesatuang tanggap bencana TNI Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Pemadam Kebakaran, PMI dan elemen masyarakat terkait penanggulangan bencana menjadi bahagian penting dalam upaya pertolongan dan penyelematan korban.
Ini disampaiakan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada pembukaan pelatihan bersama kegiatan Internasional Search dan Rescue Advisory Group (INSARAG) di Padang, Rabu pagi (30/5) hadir dalam kesempatan tersebut Pimpinan Basarnas Pusat, Unsur Pimpinan BNPB, Unsur Pimpinan TNI Polri, UN OCHA serta beberapa SKPD terkait dilingkungan pemerintah provinsi Sumatera Barat.  
     Lebih jauh gubernur menyampaikan terima kasih kepada Basarnas yang telah mempercayai Padang, sebagai tempat pertemuan gabungan pelaku-pelaku SAR internasional untuk saling berbagi pengalaman.     Mengingat saat ini, Sumbar memiliki potensi besar akan bencana baik di darat maupun di laut, apalagi punya segmen patahan sumatera dan segmen patahan Mentawai.
     Menurut dia, kemampuan untuk cepat merespons dan berkoordinasi tentulah akan banyak orang yang dapat diselamatkan dari ancaman bencana.    Oleh karena itu, Pemprov Sumbar dan masyarakat menerima semua orang dan negara serta semua organisasi dalam upaya mendukung penanggulangan bencana, tentu sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia.
     'Bencana adalah urusan semua orang, maka upaya terbaik terus dilakukan, baik dengan lintas sektoral maupun lintas negara demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat,' ujarnya.
     Gempa dan tsunami Aceh 2004, gempa di Nias 2005, gempa di Yogyakarta, gempa di Bengkulu 2007 dan gempa Sumbar 2009, tentu merupakan pengalaman yang berharga untuk kesiapsiagaan.
     Dukungan dari pihak luar tetap diperlukan baik tenaga ahli maupun peralatan, makanya dengan adanya pelatihan bersama ini dapat menjadi langka maju semua pihak terlibat, terutama bagi Sumbar.
     Irwan mengatakan, pemerintah Sumbar tidak berdiam diri dan terus berupaya mensiagakan masyarakat, baik melalui kampanye sadar bencana maupun kerja sama kebencanaan dengan berbagai lembaga.     
     Selain itu, BPBD provinsi dan tujuh kabupaten/kota yang berada di pesisir pantai Sumbar telah dan terus berupaya menyiapkan tempat dan jalur evakuasi untuk siaga gempa yang berpotensi tsunami.
     'Kesiapsiagaan harus dilakukan setiap saat semua elemen, karena pada dasarnya kita tidak tahu kapan bencana gempa akan terjadi,' imbaunya.



(Biro Humas)

Gubernur pada Acara INSARAG Asia Pasifik Regional di Pangeran Beach Hotel























BALIHO SIAGA




KEPALA PELAKSANA BPBD, INTERAKTIF DI RRI PADANG





Rapat/Dialog mendengarkan Keterangan Ahli Gempa Badrul

Indra Bakti, Badrun

 Rafles Nur, Amri Saibi
 Antorizon, Dira



 Sudirman Gani
 Setwilda Pro.Sumbar





 Yazid Fadli, Surya Budi





 Patra